BERITA

  • SMP Nurul Islami Ciptakan Suasana Pembelajaran yang Asik dan Menyenangkan

    SMP Nurul Islami Ciptakan Suasana Pembelajaran yang Asik dan Menyenangkan

    Pembelajaran dikatakan menyenangkan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi.

    Sementara sebaliknya pembelajaran menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran tidak menarik siswa.

    Dalam Sebuah wawancara dengan Waka Kurikulum SMP Nurul Islami Semarang “Selama ini sebagian guru atau sekolah masih terperangkap dalam tradisi yang mengukung kreatifitas siswa. Seperti kebiasaan yang selalu dilakukan oleh suatu sekolah ketika guru masuk kelas secara otomatis DUDUK YANG RAPIH, TANGAN DI MEJA, MULUT DIKUNCI. Memang sepintas kebiasaan tersebut terlihat baik karena suasana kelas menjadi hening dan tidak gaduh. Para guru merasa sukses mengajar jika para siswanya memperhatikan dengan seksama penjelasan sang guru, serius, dan tidak ngobrol, tetapi suasana tersebut mempengaruhi keleluasaan siswa dalam berekspresi dan mengemukakan pendapat. Siswa menjadi takut dan lebih banyak menerima dari guru ketimbang aktif mencari.

    SMP Nurul Islami mencoba menerapkan pembelajaran yang asik dan menyenangkan di semua Mata Pelajaran agar siswa mampu berekspresi, mengemukakan pendapat., mengamati dan mencipta.

    Salah satu guru Seni Budaya Bapak Candra Alwijayanto yang sedang melaksanakan pembelajaran yang asik dan menyenangkan menyampaiakan “Dalam rangka menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru antara lain :

    1. Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat

    2. Menciptakan suasana rileks

    3. Memotivasi siswa

    4. Menggunakan ice breaking

    5. Menggunakan metode yang variatif

     

    Untuk mendukung hal tersebut beberapa metode praktis  yang dapat diterapkan antara lain :

    a. Every one is a teacher here

    Dalam metode ini setiap siswa sebagai guru. Setiap siswa menuliskan sebuah pertanyaan pada selembar kertas tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari. Pertanyaan tersebut dikumpulkan dan diacak kemudian dibagikan kembali kepada siswa. Diupayakan kertas yang dikembalikan tersebut tidak kembali kepada yang membuat pertanyaan semula. Kemudian siswa diminta untuk membacakan pertanyaan yang ada padanya dan menjawabnya sesuai dengan kemampuannya selanjutnya diberikan kesempatan kepada siswa yang lain untuk menambahkan jawabannya.

    b. The Power of two and four

    Guru menetapkan satu masalah atau pertanyaan terkait dengan materi yang telah atau sedang dipelejari. Setiap siswa diminta memikirkan jawabannya masing-masing kemudian mencari pasangan untuk mendiskusikannya. Setelah berdiskusi dengan pasangannya masing-masing, siswa diminta untuk membuat kelompok dimana masing­masing kelompok terdiri dari 4 orang. Setiap kelompok kembali mendiskusikan persoalan yang sama.

    c. Card sort

    Dalam metode ini, guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari. Isi kartu terdiri dari kartu induk (topic utama) dan kartu rincian. Seluruh kartu diacak kemudian dibagikan kepada setiap siswa. Perintahkan kepada siswa untuk bergerak mencari kartu induknya. Setelah ketemu kartu induknya, siswa secara otomatis akan membuat kelompok sesuai dengan topic atau kartu induknya dan menyusun rincian sesuai dengan urutannya masing-masing. Guru kemudian mengecek apakah ada siswa yang salah masuk kelompok atau salah dalam mengurutkan rinciannya.

    d. Reading aloud

    Guru memilih sebuah teks yang menarik sesuai dengan topik pembelajaran yang dibagi dalam potongan-potongan kertas untuk dibaca dengan keras oleh siswa secara bergantian. Ketika bacaan-bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di beberapa tempat untuk menekankan poin-poin tertentu, kemudian guru memunculkan beberapa pertanyaan, atau memberikan contoh-contoh. Guru dapat membuat diskusi-diskusi singkat j ika para siswa menunjukan minat dalam bagian tertentu.

KOMENTAR

BERITA LAINNYA

Indeks